Belajar tidak mengenal waktu. Itulah kalimat yang tepat bagi sekitar dua ratusan mahasiswa Unwahas yang antusias mengikuti pelatihan meski diselenggarakan di hari Ahad (22/9) waktu libur kuliah. Pelatihan bertajuk Workshop Penulisan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019 ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Dr. Andi Purwono. Acara tersebut diikuti oleh Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kamadiksi) Unwahas angkatan 2018 di aula gedung C kampus Unwahas Sampangan.
Dalam sambutannya, Andi mengemukakan bahwa PKM merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemahasiswaan di bidang penalaran dan kreativitas. Ada delapan skema PKM yang bisa diikuti yaitu penelitian, pengabdian, kewirausahaan, teknologi, karsa cipta, gagasan tertulis, artikel ilmiah, dan gagasan futuristik konstruktif.
Unwahas terus berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas proposal PKM yang dikirim, baik melalui workshop bagi mahasiswa dan juga dosen. Andi yang juga reviewer nasional PKM menyebut ide mahasiswa Unwahas sangat bagus dan bervariasi dari berbagai disiplin ilmu. Oleh karenanya tinggal memberikan agar tata penulisannya disesuaikan dengan pedoman.
“Banyak proposal yang masuk, namun banyak juga yang gugur karena kepatuhan terhadap tata tulis dan kelengkapan administrasi yang buruk, tidak sesuai pedoman” jelas Andi. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa berdasarkan data yang ada, banyaknya proposal masuk ke Kemenristekdikti yang mencapai 60.000-an namun banyak yang gugur di tahap evaluasi pertama terkait tata tulis dan kelengkapan administrasi pendukung. Potensi jumlah proposal yang disusun sangat besar mengingat mahasiswa Unwahas Bidikmisi juga cukup banyak. Sebagaimana diketahui, tahun 2018 lalu Unwahas dipercaya Kemneristek Dikti untuk mengelola 246 mahasiswa Bidikmisi.
Sementara itu Rosida Ayuningtyas, M.EK narasumber pelatihan berharap agar kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengasah kreativitas. “Workshop ini untuk mengasah kreativitas mahasiswa di berbagai Jenis bidang PKM sesuai panduan yang ada,” jelas pengajar di jurusan Ekonomi Islam Unwahas ini. Berbagai tips dan trik juga dipaparkan agar proposal dapat lulus seleksi. Pentingnya kreatifitas yang unik dan bermanfaat juga ditekankan agar mahasiswa tidak terjebak membuat program dengan tema yang berulang sehingga jenuh.
Seusai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan klinik proposal. Sesi ini untuk memberi masukan kepada peserta secara teknis agar proposal lulus seleksi dan bisa didanai oleh Kemenristek Dikti. Setelah direview, kekurangan yang ditemukan, segera diperbaiki sesuai arahan reviewer. Kegiatan klinik proposal dalam Workshop Penulisan Proposal PKM juga telah dilakukan oleh Kamadiksi angkatan 2017 pada tanggal 24 Agustus yang baru lalu. (IS)