Berita
Universitas Wahid Hasyim
8 Oktober 2018
Unwahas Siapkan Sarjana Berjiwa Kepemimpinan
Unwahas – Wisuda ke-25 Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS) yang berlangsung di Masjid Agung baru-baru ini, diikuti wisudawan sebanyak 490 orang,terdiri dari Program Pasca Sarjana, Profesi Apoteker, Fakultas Ekonomi, FISIP, Teknik, Pertanian, Farmasi, Hukum, FKIP dan Fakultas Agama Islam
Tampak hadir pada acara tersebut Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP Sugiharto, Dalam sambutannya, orang nomor satu di jajaran Kopertis VI mengatakan dari 249 PTS di Jateng terdapat 20 PTS yang institusinya terakreditasi B.
“Dari 20 PTS terakreditasi B, UNWAHAS merupakan salah satunya. Raihan ini sebagai indikator bahwa UNWAHAS merupakan perguruan tinggi yang sangat sehat.” Ucapnya. Hal senada juga disampaikan Sekertaris Kopertais Wilayah X Dr. H. Hasyim Muhammad bahwa Unwahas merupakan perguruan tinggi yang selama ini pengelolaannya sangat baik. Sehingga wisudawan harus bangga karena menjadi bagian civitas akademika Unwahas.
Unwahas juga salah satu bagian 5 PTS di Jateng yang menyelenggarakan progdi Kedokteran. Dua indikator ini bukti nyata Unwahas mendapat kepercayaan yang sangat baik dari pemerintah. “Dengan demikian, hal ini harus diimbangi tata kelola yang baik. Semoga lulusannya harus dapat dipercaya dan dibanggakan masyarakat, bangsa dan negara” pinta Prof. DYP. Sugiharto.
Lulusan terbaik pada wisuda kali ini untuk Program Pasca Sarjana diraih Dasiri (IPK 3.85), Profesi Apoteker diraih Gharsina Ghaisani Yumni (IPK 3.82) , Fak Ekonomi diraih Siti Munafiah (IPK 3.82), Fisip diraih Abdur Rohman Taufik (IPK 3.61), Teknik diraih Wahid Nasruddin (IPK 3,47), Pertanian diraih Shofiatun (IPK 3.72), Farmasi diraih Ayu Shabrina (IPK 3.73), Fak Hukum diraih Moh Shobirin (IPK 3.52) , FKIP diraih Rokhimin Ahmad (IPK 3,78), Fak Agama Islam diraih M. Kadafy (IPK 3.73).
Dewasa ini banyak orang cemas lulusan sarjana harus kemana. Zaman sekarang, orang yang setelah diwisuda pasti akan dibicarakan banyak orang, karena dianggap akan menjadi pengangguran belum siap dan tak punya kemampuan. Sarjana tidak boleh pesimistis. Sebab bagaimanapun lulusan kampus telah memiliki modal. Dunia kerja terbuka untuk multi disiplin keilmuan. Fakta inilah yang menjadikan kaum intelektual wajib berfikir kreatif dan inovatif. “Sarjana era sekarang ibarat seorang driver yang artinya seperti pengemudi atau pengendara yang bergerak cepat. Bermentalah yang bisa melesat cepat tanpa gengsi.” Terang Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng Prof. DYP Sugiharto.
Rektor Unwahas Dr. Mudzakir Ali, MA meminta lulusan Unwahas harus optimistis. Lulusan sudah digembleng kemampuan akademik dan non akademik secara memadai. Itu akan menjadi modal besar dalam memenangi persaingan kerja. Nampak hadir dalam acara wisuda dewan pembina yayasan KH. Achmad SE, Drs. Ali Mufiz, MPA, beserta pengurus yayasan dan tamu undangan.