Demak, Unwahas– Belum lama ini, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang bekali santri degan menulis. Kegiatan terselenggara atas pencapaian prestasi Dosen FAI di bawah pimpinan tim pengabdian masyarakat, H. Taslim Syahlan, M.Si dalam kompetisi hibah bersaing Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2016. Kegiatan dalam Pengabdian kepada masyarakat ini mengusung tema “Membangun Tradisi Literasi Santri di Pondok Pesantren Al Mubarok Mranggen Demak” yang melibatkan sekitar 250 santri.
Tim Program dilaksanakan oleh H. Taslim Syahlan, M.Si, Hj. Laila Ngindana Zulfa, M.Pd.I, dan Ali Imron, M.Pd.I, yang ketiganya merupakan Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang. Demi suksesnya kegiatan, pelaksana melibatkan dua lembaga sebagai mitra kerjasama, yaitu Pusat Kajian dan Pengembangan ilmu-ilmu Keislaman (PKPI2) FAI Unwahas, dan Gubug Ilmu Sahabat Fikir (Gisaf) Jawa Tengah.
Pendampingan secara intens akan dilakukan selama dua bulan penuh. Pada Tahap awal, terlebih dahulu santri diberikan motivasi menulis melalui seminar. Tahap selanjutnya, akan dipilih 26 santri yang akan dilatih secara khusus hingga menghasilkan karya tulis. Bagian akhir, diharapkan terkumpul tulisan-tulisan dari santri yang selanjutnya akan dipublikasikan dalam bentuk buku.
H. Taslim dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian kami selaku pendidik kepada dunia pendidikan Islam, khususnya pesantren. “Saya berharap, para santri bisa menjadi penulis profesional melalui arahan trainer selama masa pelatihan berlangsung.” jelas Ketua Tim Pengabdian. Program ini dilakukan secara serius oleh Tim pengabdian, harapan besar kami adalah program ini berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat bagi santri dan pihak pesantren, imbuh H. Taslim.
Sementara itu pengasuh pondok pesantren Al Mubarok Mranggen, KH. Abdullah Ashif, Lc menyampaikan rasa bahagianya telah dipercaya sebagai mitra kerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Beliau berharap semoga ada santri-santrinya yang kelak bisa menjadi seorang penulis handal. Tidak hanya mampu berdakwah melalui lisan saja, melainkan juga berdakwah melalui tulisan. (Ma’as Shobirin)
