Berita
Universitas Wahid Hasyim

post thumbail
8 Oktober 2018

    Belajar Jamur sampai ke Negeri China

    Lutfi Aris Sasongko dan Hilmi Arija Fachriyan, dosen Fakultas
    Pertanian Unwahas (kiri dan kanan) berfoto bersama Ms. Cao Anqi, Liaison
    Officer penyelenggara training course. 

    Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) terus berupaya untuk
    meningkatkan kompetensi tenaga pendidiknya dengan ilmu dan teknologi terbaru.
    Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah komitmen untuk
    menjadi perguruan tinggi yang terkenal di tingkat internasional terus dijaga.
    Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengirim dosen ke pelatihan
    teknologi jamur di China.

    “Kami terus berupaya untuk mengupdate perkembangan teknologi
    di luar sana melalui pelatihan dosen,” tutur Dr. Andi Purwono, M.Si Wakil
    Rektor Unwahas bidang Kerjasama (4/6). Ini semua dilakukan untuk membekali para
    alumni Unwahas melalui dosen-dosen yang berpengalaman. Lebih lanjut, mantan
    Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini menjelaskan bahwa Pelatihan
    tentang jamur ini diikuti oleh dua orang dosen Fakultas Pertanian, Lutfi Aris
    Sasongko, M.Si dan Hilmi Arija Fachriyan, M.Si setelah sebelumnya mengikuti
    proses seleksi yang ketat untuk mewakili Indonesia.

    Kegiatan pelatihan selama 5 minggu ini diantaranya diisi
    dengan pertemuan di kelas oleh dosen, praktisi dan kunjungan langsung ke pusat
    pengembangan teknologi jamur. “Teknologi pembibitan jamur dan pengolahan pasca
    panen sudah begitu maju di sini,” terang Lutfi Aris Sasongko yang juga Dekan
    Fakultas Pertanian ini. Beraneka ragam jamur telah dikembangkan di China dan
    memperoleh support yang baik dari pemerintah setempat.

    Menurut Mr. Liu Hong, Chief of Training Department Fujian
    United Nations TCDC Network Demonstration Base, pelatihan ini bertujuan utama
    untuk pengembangan teknologi jamur di negara asal peserta pelatihan. Kegiatan
    ini secara rutin dilakukan dalam rangka transfer teknologi kepada negara-negara
    berkembang, diantaranya Indonesia. Dia merasa senang bisa berbagi ilmu dengan
    para peserta pelatihan. Tahun 2018 ini sebanyak 17 orang dari 6 negara mengikuti
    pelatihan ini, yaitu Afrika Selatan, Tanzania, Sri Lanka, Mongolia, Thailand
    dan Indonesia.

    Pelatihan yang bertajuk Training
    Course on Mushroom Technology for Developing Countries
    berlangsung mulai 9
    Mei dan akan berakhir 12 Juni 2018. Kegiatan ini berlangsung di Kota Fuzhou
    Provinsi Fujian atas dukungan dari Ministry of Commerce of the People’s
    Republic of China. Pengiriman delegasi dari Unwahas ini terselenggara atas
    kerjasama Unwahas dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di
    Surabaya.

Belajar Jamur sampai ke Negeri China
logo-kampus-merdeka