Berita
Universitas Wahid Hasyim
Belajar Jamur sampai ke Negeri China
Lutfi Aris Sasongko dan Hilmi Arija Fachriyan, dosen Fakultas
Pertanian Unwahas (kiri dan kanan) berfoto bersama Ms. Cao Anqi, Liaison
Officer penyelenggara training course.
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) terus berupaya untuk
meningkatkan kompetensi tenaga pendidiknya dengan ilmu dan teknologi terbaru.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah komitmen untuk
menjadi perguruan tinggi yang terkenal di tingkat internasional terus dijaga.
Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengirim dosen ke pelatihan
teknologi jamur di China.
“Kami terus berupaya untuk mengupdate perkembangan teknologi
di luar sana melalui pelatihan dosen,” tutur Dr. Andi Purwono, M.Si Wakil
Rektor Unwahas bidang Kerjasama (4/6). Ini semua dilakukan untuk membekali para
alumni Unwahas melalui dosen-dosen yang berpengalaman. Lebih lanjut, mantan
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini menjelaskan bahwa Pelatihan
tentang jamur ini diikuti oleh dua orang dosen Fakultas Pertanian, Lutfi Aris
Sasongko, M.Si dan Hilmi Arija Fachriyan, M.Si setelah sebelumnya mengikuti
proses seleksi yang ketat untuk mewakili Indonesia.
Kegiatan pelatihan selama 5 minggu ini diantaranya diisi
dengan pertemuan di kelas oleh dosen, praktisi dan kunjungan langsung ke pusat
pengembangan teknologi jamur. “Teknologi pembibitan jamur dan pengolahan pasca
panen sudah begitu maju di sini,” terang Lutfi Aris Sasongko yang juga Dekan
Fakultas Pertanian ini. Beraneka ragam jamur telah dikembangkan di China dan
memperoleh support yang baik dari pemerintah setempat.
Menurut Mr. Liu Hong, Chief of Training Department Fujian
United Nations TCDC Network Demonstration Base, pelatihan ini bertujuan utama
untuk pengembangan teknologi jamur di negara asal peserta pelatihan. Kegiatan
ini secara rutin dilakukan dalam rangka transfer teknologi kepada negara-negara
berkembang, diantaranya Indonesia. Dia merasa senang bisa berbagi ilmu dengan
para peserta pelatihan. Tahun 2018 ini sebanyak 17 orang dari 6 negara mengikuti
pelatihan ini, yaitu Afrika Selatan, Tanzania, Sri Lanka, Mongolia, Thailand
dan Indonesia.
Pelatihan yang bertajuk Training
Course on Mushroom Technology for Developing Countries berlangsung mulai 9
Mei dan akan berakhir 12 Juni 2018. Kegiatan ini berlangsung di Kota Fuzhou
Provinsi Fujian atas dukungan dari Ministry of Commerce of the People’s
Republic of China. Pengiriman delegasi dari Unwahas ini terselenggara atas
kerjasama Unwahas dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di
Surabaya.