Berita
Universitas Wahid Hasyim

post thumbail
8 Oktober 2018

    KPU Jateng Goes To Campus: Seminar Menyongsong Pilkada 2018 di Jawa Tengah

    Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
    Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) bekerjasama dengan Komisi
    Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menggelar acara KPU Jateng Goes to Campus:
    Seminar “Menyongsong Pilkada 2018 di Jawa Tengah” di Aula gedung C
    kampus 1 Unwahas Kamis kemarin (5/4).

    Dalam seminar  sebagai pembicara Komisioner KPU Jateng, Diana
    Ariyanti, SP., dan 
    Pakar Pemilu, Drs. Joko J. Prihatmoko, M.Si, dengan dimoderatori
    oleh 
    Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Unwahas, Zudi Setiawan, S.IP., M.Si.

    Acara ini diawali dan dibuka oleh Dekan
    FISIP Unwahas H. Agus Riyanto, S.IP., M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengharapkan
    kepada mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dan mensukseskan Pilkada 2018 di
    Jawa Tengah.

    Komisioner KPU Jateng yang membidangi Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat pada periode 2013 – 2018 itu menjelaskan bahwasanya masyarakat sebagai pemilih dalam
    pemilu harus bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah ia pilih dan bisa
    mempertanggung jawabkan apa yang sudah dipilih.

    Menurutnya, lanjut Diana Ariyanti, kampus merupakan
    tempat yang independen dan netral, sehingga KPU menggandeng beberapa perguruan
    tinggi untuk sosialisasi mengenai Pilkada 2018.

    Pada akhir pemaparannya Diana
    Ariyanti SP mewanti-wanti kepada calon pemilih khususnya para mahasiswa untuk
    lebih cerdas, bijak, dan berhati-hati dalam menyikapi berita
    Hoax terutama yang beredar di media
    sosial (medsos).

     

    Sementara
    itu, pembicara lainnya Pakar Pemilu yang juga Dosen Jurusan Ilmu Politik FISIP
    Unwahas Drs. Joko J Prihatmoko, M.Si menjelaskan banyak hal tentang politik, pemilu
    dan demokrasi.
     
    Menurutnya, ada empat arti penting pemilu. Pertama, pemilu merupakan
    transaksi antara komitmen dan dukungan. Kedua, pemilu merupakan
    Training Ground,  yang menjadi persiapan untuk karier politik
    lanjutan dan landasan bagi pemimpin politik prospektif. Ketiga, pemilu
    merupakan metode untuk memilih pemimpin yang merupakan perwujudan dari kedaulatan
    rakyat. 
    Pemilu menjadi sarana partisipasi rakyat. Keempat, pemilu yang
    berkualitas menjunjung tinggi kedaulatan universal, prinsip tersebut dikenal
    dengan
    one person, one vote, one value, pungkasnya. 

     

KPU Jateng Goes To Campus: Seminar Menyongsong Pilkada 2018 di Jawa Tengah
logo-kampus-merdeka