Berita
Universitas Wahid Hasyim
8 Oktober 2018
PUBLIC LECTURE KEMENLU RI DI JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL, FISIP UNWAHAS
TEMA: DIPLOMASI PUBLIK UNTUK PERDAMAIAN, KEMANUSIAAN, DAN KESEJAHTERAAN
Acara Kuliah umum Jurusan Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Wahid Hasyim Semarang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2018, dengan narasumber bapak Drs Arif Suyoko, MA Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar negeri. Acara ini dibuka oleh Dekan Fisip, Agus Riyanto, S.IP, M.Si, dan sebagai moderator Kajur HI Dr. Ismiyatun, M.Si serta diikuti oleh mahasiswa jurusan Hubungan Internasional semester 2, 4 dan 6. Acara yang terselenggara atas kerjasama Jurusan HI Unwahas dengan Kemenlu RI ini sudah rutin dilakukan dalam rangka up date infomasi tentang Diplomasi yang sudah dilakukan oleh Indonesia, dimana sumber informasi langsung dari para diplomat yang bertugas di luar negeri. Mahasiswa mendapatkan bekal informasi dan pengetahuan tentang sepak terjang diplomat Indonesia di Luar negeri serta isu isu terkait Diplomasi Indonesia. Tema yang diangkat dalam kuliah umum kali ini adalah Diplomasi Publik Indonesia Untuk Kemanusiaan, Perdamaian dan Kesejahteraan. Dalam sambutannya Dekan fisip menyampaikan bahwa Diplomasi Indonesia di Luar negeri cukup diperhitungkan , khususnya dalam membantu menyelesaikan beberapa konflik di negara tetangga terkait kasus Marawi dan Rohingya Myanmar, dekan Fisip juga berharap kehadiran Kemenlu RI dikampus Unwahas memberikan spirit dan motivasi agar alumni jurusan Hubungan Internasional bisa masuk ke jajaran Kemenlu RI dan bisa menjadi Diplomat. Dalam kesempatan tersebut Bapak Drs. Arif Suyoko, MA menyampaikan aset Diplomasi Indonesia yang bisa dipakai sebagai modal untuk menjadi solusi beberapa permasalahan yang melanda negara bangsa di dunia antara lain Demokrasi, negara dengan penduduk muslim terbesar, masyarakat yang pluralistik dan toleran, ekonomi yang progresif dan keanekaragaman budaya. Peserta yang terdiri dari mahasiswa asal Indonesia dan mahasiswa asing antara lain Afghanistan dan Thailand sangat antusias mengikuti acara tersebut dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.