Berita
Universitas Wahid Hasyim
8 Oktober 2018
DOSEN UNWAHAS MENGIKUTI KBFP KE-7
Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) adalah sebuah program eksklusif pelatihan kepemimpinan dan kebangsaan bagi anak-anak muda seluruh Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda sebagai calon pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan bervisi Indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera. Sebanyak 50 anak muda pilihan dari berbagai penjuru kota di Indonesia berkumpul di Jakarta selama satu minggu untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan KBFP Angkatan ke-7 yang digelar mulai tanggal 6-11 Februari 2018.
Hal yang membanggakan dari program ini adalah terpilihnya Dosen PGMI Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang, yakni Bapak Ma’as Shobirin, M.Pd untuk mengikuti acara tersebut. Lulusan SMA Futuhiyyah Mranggen Demak ini berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu peserta dari hampir 500 pelamar yang mendaftar pada program tersebut. Proses seleksi dilakukan melalui beberapa tahap, yakni mengirim aplikasi data diri, membuat video profil pribadi serta penyampaian visi keindonesiaan dan wawancara.
Kabar yang diperoleh dari media massa, founder KBFP Dimas Oky Nugroho yang sekaligus menjabat sebagai staf khusus Kepala Kantor Kepresidenan menjelaskan bahwa para peserta akan diberikan materi di kelas oleh pemateri berkualitas dan dipertemukan dengan tokoh-tokoh bangsa yang akan memberikan motivasi dalam membangun dan memimpin bangsa.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dimulai pukul 07.00 – 22.30 setiap harinya. Pelatihan terpusat di Diskusi Kopi serta kunjungan di beberapa lembaga pemerintahan. Hadir sebagai pembicara dalam kepemimpinan ini di antaranya Grace Natalie, Prananda Paloh, Yudi Latif, Ph.D (Kepala UKP Pancasila, Wisnu Nugroho. Kunjungan beberapa kementerian dan berdialog dengan Ibu Susi Pujiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas RI), Jendral TNI (Purn) Moeldoko (Kepala Staff Kepresidenan Indonesia), Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A, M.MT., (Menteri Perindustrian Indonesia) dan masih banyak pembicara lainnya yang berasal dari media masa dan elektronik.