Berita
Universitas Wahid Hasyim
Unwahas Gelar The 2nd Annual International Seminar And Conference On Global Issues
Hubungan Eropa dan Asia sudah terjalin sejak lama sejak abad ke-15 di saat Marcopolo berlayar hingga menemukan daratan Asia. Kemudian, hubungan Eropa dan Asia berkembang ditandai dengan dijajahnya negara-negara Asia di Eropa seperti Indonesia oleh Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Pada masa ini hubungan Eropa dan Asia dalam lingkup benua yang negara-negaranya menjajah dan benua yang negara-negaranya dijajah. Namun, kemudian, hubungan itu berubah menjadi hubungan kerjasama mitra strategis pasca perang dunia II dan ketika negara-negara Asia mulai banyak yang merdeka.
Hubungan kedua kawasan ini direfleksikan oleh Universitas Wahid Hasyim Semarang dengan mengadakan The 2ndAnnual International Seminar and Conference on Global Issues dengan tema “European and Asian In The Age of Globalization : Cooperation and Challenge”, Pada tanggal 25- 26 Nopember 2016, dengan narasumber antara lain Kementerian Luar Negeri RI, Perwakilan Uni Eropa, Duta Besar China, Duta Besar Afghanistan dan beberapa narasumber lain yang diharapkan bisa memberikan wacana untuk pengembangan jalinan kerjasama Asia dan Eropa agar bisa bermanfaat untuk semua. Mengapa tema ini diambil? Pertama, memperkuat jalinan kerjasama antara Asia dengan Eropa. Kedua, menciptakan desain hubungan kerjasama Asia dengan Eropa. Ketiga, penguatan diplomasi total Indonesia di Asia dan Eropa.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan peneliti, Dosen, Pengusaha dan beberapa mahasiswa asing serta dari kalangan pemerintah propinsi Jawa Tengah. Dalam forum tersebut, Delegasi Uni Eropa Charles Michael Geurt menyatakan kerjasama dua benua perlu diperkuat untuk menumbuhkan hubungan yang harmonis. Saat ini Uni Eropa sedang meningkatkan dukungannya untuk integrasi regional melalui Pertemuan Asia-Eropa (ASEM), dan mengintensifkan kerjasama dengan Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Forum Regional ASEAN(ARF) dan Perhimpunan Negara-Negara Asia Selatan untuk Kerjasama Regional (SAARC) (Anna Y.H, Suara Merdeka, 26/11/16). Dubes China Xie Feng juga menyampaikan bahwa negara-negara dikawasan Asia semakin diperhitungkan dari kemampuan sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Dubes Afghanistan Roya Rahmani meminta kekuatan besar di Eropa dan Asia untuk saling menjaga harmonisasi hubungan.Tujuannya adalah menciptakan perdamian abadi dan membangun peradaban manusia yang lebih baik.