Pengumuman
pendanaan PKM dari Kemenristek Dikti (9/03/2017) telah meloloskan 6.000-7.000
mahasiswa dari berbagai universitas  di
Indonesia, salah satunya adalah tim mahasiswa Universitas Wahid Hasyim yang
diketuai oleh Revy Andar Raesta dengan anggota Ninik Indah Hartati, Siti Iqlima
Layudha, dan Muhammad Ivan Nurrohman. Tim ini mendapatkan pendanaan PKM untuk
skim Penelitian (PKMPE) dengan judul “ Pemanfaatan Bittern (Air Tua) Garam
Untuk Pembuatan Peel Off Mask dengan Ekstrak Daun Pepaya sebagai Anti Jerawat”.  Menurut Revy, latar belakang penelitian ini
adalah mengingat akan kebutuhan dan pangsa pasar kosmetik yang masih luas serta
kurang termanfaatkannya air limbah garam oleh petani setempat. Dari sini lantas
muncul ide untuk mengkombinasikan air limbah garam (bittern) dan ekstrak daun
pepaya sebagai bahan masker. Limbah air garam ini banyak mengandung mineral
yang dibutuhkan oleh wajah seperti Mg, Cl, SO4, K, Na, I, Zn, P, Ca dan Se.
Sedangkan di dalam daun papaya mengandung alkaloida yang memiliki aktivitas
anti bakteri. Penelitian yang memakan waktu 3 bulan ini menggunakan
laboratorium yang difasilitasi oleh kampus UNWAHAS yaitu Laboratorium Fitokimia
untuk pembuatan ekstrak daun papaya, Laboratorium Proses Kimia untuk formulasi
masker dan analisa produk serta Laboratorium Material untuk pengujian kadar
abu.                                                                                                                 Harapan
dengan adanya penelitian yang didanai oleh Kemenristekdikti ini dapat memacu semangat
temen-temen terutama dari UNWAHAS untuk berlomba-lomba sekreatif mungkin dalam
menghasilkan ide-ide baru. Untuk produk masker itu sendiri dapat dilanjutkan
lagi kedalam program PKM-Kewirausahaan (PKM-K) supaya dapat dipasarkan di
masyarakat luas, tentunya setelah aspek legalitas dan perijiannya telah
terpenuhi .