Pada hari Selasa, 28 November 2023 Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim menyelenggarakan Pengucapan Lafal Sumpah Apoteker ke-23 di Aula Fakultas Farmasi. Prosesi pengambilan sumpah dilaksanakan terhadap 22 orang calon apoteker. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh khidmat. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor 1 Universitas Wahid Hasyim, Dr. H. Andi Purwono, S.IP., M.Si., dan dilanjutkan prosesi pengucapan lafal sumpah yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. apt. Maulita Cut Nuria, M.Sc., dengan disaksikan oleh rohaniawan yang berasal dari agama islam dan katolik, perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Bapak apt. Lilik Yusuf Indrajaya, S.E., S.Si., MBA, serta perwakilan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Tengah bapak apt. Ari Simbara, S.Si., M.Sc. dan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bapak Wahyu Handoyo, SKM., M.Kes.
Sebelum prosesi pengucapan lafal sumpah, dalam laporannya ketua program studi profesi apoteker Ibu apt. Junvidya Heroweti, M.PH. menyampaikan bahwa PSPA Unwahas pada periode ke-23 telah meluluskan 23 mahasiswa apoteker dengan capaian rata-rata IpK 3,58 dan angka kelulusan sebesar 85%. Namun, pengambilan sumpah dilaksanakan untuk 22 apoteker, karena 1 orang mengalami musibah sehingga akan mengikuti pengambilan sumpah di periode berikutnya.
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelulusan calon apoteker saat ini ditentukan oleh 2 hal yaitu tes CBT dan nilai IPK S1 yang disebut nilai komposit. Setelah apoteker lulus dan diambil sumpahnya, maka mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat digunakan untuk mengurus e-STRA yang berlaku seumur hidup. Beliau juga menghimbau para apoteker baru agar selalu mengembangkan kompetensi agar semakin baik memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini apoteker baru telah mendapatkan hard competence, namun masihperlu mengasah soft competence meliputi kemampuan leadership, management, collaboration, dan networking. Kemampuan leadership merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu demi kepentingan perusahaan, organisasi, atau tercapainya tujuan bersama. Kemampuan manajemen adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kolaborasi adalah apoteker harus mampu bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya. Networking berarti bahwa apoteker perlu mencari relasi sebanyak mungkin untuk memperluas jaringan. Selain itu, mengasah kemampuan juga termasuk bergabung dalam organisasi farmasi atau himpunan seminat.
Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. apt. Maulita Cut Nuria, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengambilan sumpah apoteker pada periode ke-23 ini merupakan periode spesial karena pada tahun 2023 Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Indonesia (UKMPPAI) secara nasional dilaksanakan sebanyak 3 kali, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ujian kompetensi yang dulu bernama Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) dilakukan 2 kali sejak tahun 2017. Selain itu, lulusan baru apoteker periode ke-23 ini telah menyelesaikan proses akademik di kampus maupun tempat-tempat praktek kerja sejak Juni 2023. Saat ini untuk menjadi seorang apoteker yang profesional tidak cukup menyelesaikan kegiatan akademik di kampus, melainkan harus berhasil lulus UKMPPAI. Ada diantara mereka yang berjuang hampir selama 3 tahun, 2 tahun, dan 1,5 tahun. Pimpinan fakultas, pengelola prodi, dan para dosen selalu berupaya memfasilitasi, mendampingi, dan membimbing para apoteker tersebut agar berhasil lulus. Mereka telah melalui berbagai macam hambatan dan tantangan. Hasilnya mereka berhasil lulus, kompeten, dan mampu membuktikan bahwa dirinya memang layak menjadi apoteker Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa para apoteker baru tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mayoritas berasal dari daerah sekitar jateng, yang lainnya berasal dari NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Lampung, dan Jayapura. Sesuai arahan pengurus pusat IAI, beliau menghimbau para apoteker bisa kembali ke daerahnya masing-masing agar terjadi pemerataan apoteker di seluruh Indonesia. Di akhir sambutannya, ibu dekan mengucapkan terima kasih kepada orang tua atau wali apoteker baru yang telah menitipkan dan mempercayakan pendidikan putra/putrinya di Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim. Beliau akan berusaha menghasilkan lulusan apoteker yang memiliki kemampuan akademik baik, profesional, dan berkarakter Ahlussunnah wal jama’ah sesuai visi misi Unwahas. Beliau memohon dukungan dan do’a agar di masa yang akan datang dapat mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Di akhir acara sambutan Wakil Rektor I Universitas Wahid Hasyim, beliau mengucapkan selamat, sukses, dan berkah kepada seluruh apoteker baru yang telah melafalkan sumpah. Beliau berdo’a semoga ilmu yang sudah diperoleh selama menempuh pendidikan bermanfaat dan berkah. Beliau menghaturkan terima kasih kepada para orang tua/wali yang telah mempercayakan putra/putrinya menempuh pendidikan di PSPA Unwahas. Untuk menjadi mahasiswa S1 farmasi dan apoteker di Fakultas Farmasi Unwahas sangat kompetitif. PSPA Fakultas Farmasi Unwahas telah menghasilkan banyak lulusan yang langsung mendapatkan pekerjaan, dan bahkan sebelum lulus pun sudah banyak yang diminta untuk bergabung bekerja di berbagai sumber lapangan pekerjaan. Hal ini merupakan indikator yang menunjukkan kualitas lulusan Fakultas Farmasi Unwahas. Di akhir sambutannya beliau berpesan kepada para apoteker baru agar bersyukur kepada Allah SWT atas capaian yang telah diperoleh dan jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah bersusah payah mendukung studinya selama ini. Kemudian, semua yang diucapkan dalam sumpah agar dapat ditanamkan dalam hati dan diamalkan dengan sungguh-sungguh, serta niatkan diri selama menjalankan profesi karena Allah SWT. Selain itu, jagalah nama baik almamater Fakultas Farmasi Unwahas.