Berita
Universitas Wahid Hasyim

post thumbail
13 Desember 2019

    Unwahas Gelar Penguatan Kelembagaan LPTNU SE Jateng

    Unwahas-Dalam rangka penguatan kelembagaan, Unwahas menggelar rapat koordinasi dan penguatan kelembagaan  Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan LPTNU Jawa Tengah. Rapat tersebut dihadiri oleh Rektor Unwahas, Prof. Dr. H. Mamutarom,SH.MH, Koordinator KOPERTAIS X Jawa Tengah sekaligus Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Imam Taufiq; Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, Drs. KH. Muhammad Muzammil ; dan juga perwakilan dari LPTNU Jawa Tengah yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA dan dihadiri 25 PTNU Se-Jateng.

    Acara diawali dengan sambutan dari Rektor Unwahas selaku tuan rumah, dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peseartra tamu undangan dari berbagai kota di Jawa Tengah. Beliau juga menegaskan bahwasanya secara kelembagaan LPTNU belum signifikan dan efektif  keberadannya. Walaupun LPTNU adalah sebuah lembaga di dalam tubuh PBNU. Akan tetapi belum ada keseriusan PBNU dalam mengawal LPTNU sebagai sebuah lembaga yang menaungi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se- Indonesia. Justru yang menghidupkan dan mengaktifkan adalah para rektor maupun pimpinan di tataran perguruan tinggi di bawah naungan LPTNU.

    Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah. Sambutan diawali dengan mengutip dhawuh Gus Mus “NU secara jama’ah (perkumpulan) itu kuat, akan tetapi secara jam’iyah (organisasi) itu lemah”. Beliau berharap agar LPTNU Jawa Tengah mampu menjadi pengawal dan acuan bagi PTNU-PTNU di daerah yang lain. “Begitu banyak potensi akamedik yang harus dikelola secara maksimal tanpa melupakan esensi utama dari Nahdlatul Ulama’. Yaitu Ahlus sunnah wal jama’ah, tidak hanya dalam segi amaliahnya akan tetapi secara fikrohnya maupun harokahnya”. Tutur beliau.

    Menginjak sambutan terakhir yang disampaikan oleh Koordinator KOPERTAIS Wilayah X Jawa Tengah, menyampaikan banyak hal dan masukan. Beliau yang juga merupakan Rektor UIN Walisongo Semarang menuturkan bahwasanya untuk saat ini tata kelola perguruan tinggi nahdlatul ulama maupun manajerial akademiknya masih sangat membutuhkan perhatian khusus. Karena tanpa adanya tata kelola yang baik dan manajerial akademik yang baik dari sebuah perguruan tinggi, maka mustahil mendapatkan akreditasi yang baik.

    “Hal ini terjadi di beberapa perguruan tinggi di lingkup LPTNU, maka dari itu kita butuh perlu adanya pimpinan dan dan strategi tim yang visioner dan efektif.visioner dalam mengelola perguruan tinggi  dan efeketif dalam menjalankan perguruan tinggi. Kemudian adalah mengenai tata kelola internal yang perlu diperbaiki untuk mecapai target-target tertentu serta membangun jaringan sebagai investasi jangka panjang bagi setiap universitas di dalam LPTNU sendiri.

    Dan yang terakhir adalah standarisasi sarpras pada setiap perguruan tinggi nahdaltul ulama, agar dalam mewujudakan tridharma perguruan tinggi itu dapat berjalan secara baik,benar, dan maksimal” pungkas Prof. Imam Taufiq.

    Acara yang bertempat di kampus 2 Pascasarjana Kalipancur ini diakhiri dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antar setiap perguruan tinggi yang tergabung dalam LPTNU Jawa Tengah dengan UIN Walisongo Semarang. MoU ini berisikan tentang kesediaan UIN Walisongo Semarang untuk mengawal dalam Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Nahdaltul Ulama’ (PTNU) di Jawa Tengah. (Humas)

Unwahas Gelar Penguatan Kelembagaan LPTNU SE Jateng
logo-kampus-merdeka