Semarang, – Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, Prof. Dr. H. Mahmutarom HR, SH., MH. Siap fasilitasi untuk realisasikan pojok Gus Dur di Unwahas.

Hal tersebut disampaikan saat acara Haul Gus Dur ke-9 dengan tema “ Meneladani Perjuangan Gus Dur” di Aula Kampus Gedung C, Kamis (27/12).

Pojok Gus Dur ini, lanjut Prof. Mahmutarom, semua tentang Gus Dur ada di sini. Buku yang ditulis oleh Gus Dur, yang membahas tentang pemikiran beliau, dan buku-buku yang pernah beliau baca.

Tidak hanya itu, Rektor Unwahas ini memberikan tantangan kepada pengurus Gusdurian Unwahas yang baru dilantik untuk bisa menghidupkan pusat kajian pemikiran Gus Dur di lingkup dunia akademis.

Turut di Undang, Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA sebagai pembicara dalam serangkaian haul tersebut. Beliau menyampaikan bahwa Gus Dur mampu melampaui zamannya.

“Gus Dur mampu melampau zamanya karenamemiliki pemikiran yang universal, dan pemikiran semacam ini masih tetap aktual untuk digali dan dikaji oleh generasi bangsa.” Jelas Prof. Noor Achmad, Ketua Umum Masjid Agung Jawa Tengah.

Haul Gus Dur yang diselenggarakan oleh Gusdurian Unwahas merupakan kali pertama sekaligus melantik pengurus baru Gusdurian Unwahas masa khidmah 2018/2019. Koordinator Gusdurian Unwahas terpilih, Dien Tajul Arifin, yang menggantikan Lukman Hakim mengatakan siap menerima tantangan yang dilontarkan oleh Rektor Unwahas.

“kami siap untuk untuk menghadapi tantangan dan mengembangkan apa yang telah dirintis oleh kepengurusan sebelumnya” terang Dien yang juga mahasiswa Jurusan Ilmu Politik.

Turut hadir Seknas Gusdurian Kota Semarang, Syaiful Huda yang mendukung dan siap menyediakan materi yang diperlukan guna terwujudnya perpustakaan Gus Dur yang digagas Gusdurian Unwahas.

Serangkaian Haul Gus Dur ke-9 yang diisi dengan pembacaan tahlil, manaqib, dan maulid juga digelar diskusi membedah pemikiran Gus Dur dari berbagai sudut pandang keilmuan yang tidak hanya menhadirkan dua Profesor tadi, pembicara lain juga didatangkan dari MUI Jateng, Taslim Syahlan, M.Si., Aswaja Center Unwahas, Dr. Nanang Nurkholis, MA., dan Pendiri Pawaka Shuniyya Ruhama Habiballah.