Berita
Universitas Wahid Hasyim
Sumpah Apoteker angkatan XIII TA 2018/2019
Acara pengambilan sumpah apoteker Universitas Wahid Hasyim angkatan XIII TA 2018/2019 pada tanggal 13 April 2019 bertempat di Kampus III Gunung Pati Universitas Wahid Hasyim telah terselenggara dengan baik dan penuh khidmat. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Bapak Yance Anas, M.Sc., Apt. dengan membacakan SK Rektor Universitas Wahid Hasyim yang menyatakan bahwa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Wahid Hasyim telah berhasil meluluskan 100% angkatan XIII yaitu sebanyak 76 mahasiswa dengan lulusan terbaik disandang oleh Kiki Damayanti, M.Farm., Apt. NIM 175020153 dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,87. Ke-76 orang lulusan tersebut telah berhasil memenuhi semua persyaratan lulusan pada tingkat program studi dan pada tingkat nasional berdasarkan Peraturan Kemenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi tingkat Profesi dan juga telah dinyatakan lulus dalam Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) sebagai exit exam pada tanggal 27 Januari 2019. Maka, seluruh mahasiswa tersebut dinyatakan telah memenuhi persyaratan sebagai seorang apoteker sesuai yang diamanatkan oleh Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Pembacaan sumpah dipimpin oleh perwakilan dari Komite Farmasi Nasional, Bapak Drs. Bambang Triwara, Sp.FRS., Apt. dan disaksikan oleh perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Ibu Dr. Endang Adriyani, MARS., Apt. Dalam sambutannya Bapak Bambang Triwara mengingatkan kembali kepada para Apoteker mengenai makna dari pengambilan sumpah apoteker. “Mengapa seorang apoteker disumpah? Karena kita adalah pejabat dan mewakili pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan menerima Sertifikat Kompetensi (Serkom) menunjukkan bahwa Apoteker lulusan Unwahas telah kompeten menyandang gelar jabatan Apoteker dan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) merupakan bukti kewenangan yang diberikan oleh pemerintah kepada Apoteker untuk berpraktik sebagai seorang Apoteker.” Dalam kesempatan tersebut beliau juga memberikan motivasi yang diangkat dari kisah sukses Apoteker di Amerika. Melalui kisah tersebut beliau mengaskan bahwa “pekerjaan Apoteker bukan hanya sebatas transaksi niaga yang bersifat profit, tetapi Apoteker wajib memberikan informasi obat kepada pasien termasuk mengenai harga eceran tertinggi obat terutama obat-obat generik.”