Berita
Universitas Wahid Hasyim
SERAMBI ASWAJA : NU PADA MASA ORBA DAN REFORMASI.
UNWAHAS-Kegiatan Mingguan yang ditayangkan live streming dari yuotube Unwahas TV dengan program Serambi Aswaja setiap hari kamis dengan berbagai isu menarik seputar keaswajaan. Kamis (12/08/21).
Acara ini dipandu oleh moderator sekaligus mahasiswa ilmu politik Andi Kurniawan dengan Narasumber pada hari ini Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu poltik universitas wahid hasyim Bapak Agus Riyanto, SIP,.M.Si dan juga pemirsa setia Unwahas TV dengan tema NU pada Masa Orba dan reformasi.
Salah satu organisasi terbesar di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama. Organisasi ini memiliki tradisi intelektual moderat, apresiatif dengan khazanah pemikiran masa lalu (legacy of the past) maupun budaya lokal, dan memiliki kemampuan menyerap tradisi pemikiran baru yang datang dari manapun melintasi batas negara, agama dan ideologi.
Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu poltik menjelaskan NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ikut bertanggung jawab untuk memberikan kontribusinya dalam membangun cita-cita keadaban bangsa. NU adalah jendela pemikiran Indonesia. Ia bisa dikatakan menjadi pembuka bagi bersemainya pandangan tentang negara nasional (national state) ketika organisasi-organisasi Islam masih menghendaki Islam sebagai dasar negara.
‘’NU selalu memberikan respon terbaik dan membebaskan untuk berpolitik tapi harus mementingkan warga negara dan sealu menerapkan etika sesuai dengan ajaran Ahlusunah Waljamah” Ungkap Agus Riyanto S.IP,.M.Si
Selain penjelasan beliau mengenai NU pada masa orba ada juga pertanyaan dari Asumsi Asumsi masyarakat mengenai the end of ideology dan clash of civilizations apakah masih relevan untuk kondisi politik saat ini,Dekan fisip menjelaskan pandangan dari pertanyaan itu bahwa dalam konteks kepartaian dan pemilu cenderung NU ideologi partai kekuasan atau partai terbuka dengan di tandai proses kaderisasi dan masih relevan keduanya
‘’bahwa kedua jika dikatan relevan atau tidak,ya sama sama relevan dan tergantung konteks apa dulu yang dilakukan’’ tambahnya
Bahwa Pancasila dalam kehidupan berpolitik oleh NU sudah merupakan keputusan yang sangat final bukan berarti Pancasila ingin dikedudukan NU akan dijadikan untuk digantikan sebagai Agama ,akan tetapi oleh NU dijunjung tinggi oleh semua anak bangsa dan komitmen politik NU adalah politik kebangsaan yaitu mempertahankan NKRI dan Pancasila sebagai dasar ideologi demi kejayaan NKRI. (RKN)