Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Prestasi Nasional menyelenggarakan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) yang ke-9. Tahun ini, merupakan keikutsertaan final kedua bagi Universitas Wahid Hasyim Semarang. KRTI 2021 dilaksanakan secara daring pada Senin-Sabtu, 15-20 November 2021. 163 tim dari 61 Perguruan Tinggi di Indonesia diberi kesempatan untuk mencari dan memilih sendiri lokasi penerbangan wahananya dan untuk panitia pusat komando juga berkumpulnya dewan juri ada di Universitas Sebelas Maret Solo.
Kompetisi Pesawat Terbang tanpa awak se-Indonesia dibagi menjadi 4 divisi yaitu Racing Plane (penerbangan pesawat secara autonomous dengan lintasan membentuk angka 8), divisi Fixed Wing (penerapan wahana terbang dengan misi pengamatan udara dan pemetaan wilayah), divisi Vertical Take Off and Landing (wahana jenis kopter yang mampu terbang vertikal untuk mengirim bantuan ke gedung bertingkat), dan terakhir yaitu divisi Technology Development (pengembangan sistem propulsi, airframe, kendali, dan stasiun darat untuk pesawat nirawak).
Universitas Wahid Hasyim yang diwakili Tim Gatotkaca dari program studi Teknik Mesin turut berpartisipasi dalam divisi Racing Plane. 11 mahasiswa yang tergabung dalam klub Aerospace Unwahas berjuang keras selama proses pelaksanaan KRTI 2021 sejak bulan Mei. Pekan ini adalah final yang berlangsung secara daring dengan media Zoom video conference. Dalam rangka menerbangkan pesawat bernama “Aswaja”, tim Gatotkaca Unwahas memilih lokasi penerbangan di Dusun Ngetuk, Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan. Lokasinya berupa area persawahan tadah hujan yang lapang dan datar.
Pada uji terbang pertama, pesawat berjenis fly wing dengan panjang bodi 75 cm, bentang sayap 130 cm, dan berat 1,7 kg berhasil lepas landas dari pelontar. Selama 3 menit penerbangan sesuai regulasi KRTI divisi Racing Plane, pesawat berhasil mengitari lintasan angka 8 sejumlah 4 putaran secara auto dengan stasiun kendali darat didukung perlengkapan laptop dan antena telemetri. Namun, menjelang pendaratan dengan kontrol remot manual oleh pilot pesawat lepas kendali sehingga jatuh di tengah sawah.
Pada hari kedua di lapangan terbang, tim berusaha melakukan perbaikan komponen baik sirip canard yang patah, dudukan propeler yang lepas, dan pelumasan lilitan motor listrik, selain itu juga pengaturan ulang sistem kendali elektronik yang tertanam pada pesawat.
Pada hari ketiga penerbangan dengan cuaca cerah dilakukan uji terbang terakhir. Setelah persiapan alat dan pemeriksaan seluruh komponen secara mendetail, pesawat Aswaja berhasil diterbangkan dari pelontar dan menyelesaikan misi terbang dalam lintasan berbentuk angka 8 dengan sistem kendali otomatis dari stasiun darat dan aplikasi ArduPilot selama 3 menit. Kemudian kendali diambil alih pilot secara manual untuk misi mendarat dengan selamat. Dari rekaman ArduPilot GCS (Ground Control Station), pesawat Aswaja berhasil menuntaskan 3 putaran angka delapan dalam kondisi tanpa kerusakan.
Tim Gatotkaca yang terdiri dari Andika Galih Budi Utomo, Cikal Tegar Virgitiyani, dan Muhammad Syafiun Najid menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat baik dosen dan pimpinan Universitas, penduduk dusun Ngetuk, dan rekan-rekan mahasiswa sesama anggota klub Aerospace Unwahas. Di depan panitia, dewan juri, dan penonton secara virtual, ketua Tim Andika menyatakan, “Kami merasa bangga bisa ikut ambil bagian dalam Kontes Robot Terbang Indonesia tahun ini, dengan usaha yang maksimal pesawat Aswaja Unwahas berhasil terbang dan mendarat dengan selamat. Semoga tahun depan kami bisa mengembangkan wahana menjadi lebih baik lagi. Alhamdulillahirobbil’alamin, terima kasih bapak-bapak dewan juri serta semua orang yang membantu dan mendukung kami.”