Berita
Universitas Wahid Hasyim

Pendampingan IPNU-IPPNU Kecamatan Kedung Berhasil Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Wisata Religi
UNWAHAS – Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi (DIKTI) dengan tema “Pendampingan IPNU-IPPNU Kecamatan Kedung dalam Rangka Penyiapan Kawasan Wisata Syekh Maulana Mangun Sejati Menjadi Wisata Religi Berbasis Budaya Kearifan Lokal” terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada hari Minggu, 13 Oktober 2024, pelaksanaan pelatihan tahap kedua berhasil dilaksanakan di Kawasan Wisata Syekh Maulana Mangun Sejati, yang terletak di Desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota IPNU dan IPPNU, masyarakat setempat, serta para akademisi yang berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata religi di daerah tersebut. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengelolaan kawasan wisata yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Dalam sesi pelatihan, peserta diberikan materi tentang strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, pentingnya pelestarian budaya lokal, serta cara mempromosikan kawasan wisata secara efektif.
Kawasan Wisata Syekh Maulana Mangun Sejati memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi, sehingga diharapkan dapat menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Dengan adanya program ini, diharapkan kawasan tersebut dapat berkembang menjadi destinasi wisata religi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya. Keberhasilan pelatihan tahap kedua ini menjadi langkah awal yang positif dalam upaya mewujudkan visi besar untuk menjadikan Kawasan Wisata Syekh Maulana Mangun Sejati sebagai salah satu ikon wisata religi berbasis budaya kearifan lokal di Kabupaten Jepara. Diharapkan, dengan dukungan semua pihak, program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pengembangan.
Kegiatan pelatihan ini berfokus pada dua topik utama, yaitu akuntansi dalam sektor pariwisata dan pengelolaan situs web resmi. Materi akuntansi disampaikan oleh Ibu Wulan Budi Astuti, SE., M.Si., yang menjabat sebagai Ketua Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim. Dalam sesi tersebut, beliau menjelaskan secara mendalam mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang efektif dalam bisnis pariwisata, termasuk cara menyusun laporan keuangan, menghitung biaya, serta menerapkan sistem akuntansi yang tepat. Ibu Wulan memulai dengan memberikan gambaran umum tentang kondisi keuangan di sektor pariwisata, yang sering kali menghadapi tantangan unik seperti fluktuasi musiman dan perubahan dalam permintaan pasar. Beliau menekankan bahwa pemahaman yang baik tentang akuntansi tidak hanya membantu dalam pengelolaan keuangan, tetapi juga berkontribusi pada pengambilan keputusan strategis yang lebih baik. Selanjutnya, beliau menjelaskan langkah-langkah praktis dalam menyusun laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Ibu Wulan juga memberikan contoh nyata dari industri pariwisata, sehingga peserta dapat lebih mudah memahami bagaimana teori akuntansi diterapkan dalam praktik. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berinteraksi dan berdiskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan keuangan bisnis pariwisata mereka. Ibu Wulan dengan sabar menjawab pertanyaan dan memberikan solusi yang relevan, sehingga peserta merasa lebih percaya diri dalam menerapkan ilmu yang didapat. Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok, di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan strategi yang telah mereka terapkan dalam bisnis masing-masing.
Materi pelatihan mengenai pengelolaan website resmi disampaikan oleh Jeni Nadik, S.Kom., yang merupakan staf Laboratorium Teknik Informatika dan mewakili Dr. Arief Hidayat, S.Kom., M.Kom., dosen di bidang Teknik Informatika. Pelatihan ini dirancang dengan tujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan agar mereka dapat mengelola website secara mandiri dan efektif. Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari berbagai aspek penting dalam pengelolaan website, mulai dari pembuatan konten yang menarik dan relevan, hingga teknik optimasi mesin pencari (SEO) yang dapat meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian. Materi yang disampaikan mencakup strategi penulisan konten yang baik, penggunaan kata kunci yang tepat, serta cara menganalisis dan memahami perilaku pengunjung website. Selain teori, pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan praktik langsung dalam pembuatan website. Dengan bimbingan dari Jeni Nadik, peserta akan diajarkan cara menggunakan berbagai platform dan alat yang tersedia untuk membangun website, mulai dari pemilihan template, penataan layout, hingga pengintegrasian fitur-fitur interaktif. Peserta juga akan belajar tentang pentingnya pemeliharaan website, termasuk cara melakukan pembaruan konten secara berkala, mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul, serta menjaga keamanan website agar tetap terlindungi dari ancaman cyber. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pengelolaan website resmi. Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menjadi lebih percaya diri dalam mengelola website mereka sendiri, serta mampu menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam dunia digital yang terus berkembang.
Pelatihan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi kami, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan dan promosi wisata religi Syekh Maulana Mangun Sejati melalui platform website, kata Reza Nur Azizah. Dengan adanya pelatihan ini, kami merasa lebih siap dan percaya diri dalam mengelola anggaran serta merencanakan strategi pemasaran yang efektif. Kami belajar tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik untuk memastikan keberlanjutan usaha dan pengembangan potensi wisata yang ada di daerah kami. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang cara memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan destinasi wisata kami, sehingga lebih banyak orang dapat mengenal dan mengunjungi tempat yang memiliki nilai sejarah dan spiritual ini.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan alat press sablon kaos yang telah dibicarakan pada pertemuan sebelumnya. Diharapkan alat ini dapat berkontribusi dalam pengembangan produk cinderamata lokal yang memiliki nilai tambah serta mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dengan adanya alat ini, kami dapat memproduksi kaos dengan desain yang menarik dan berkaitan dengan wisata religi, sehingga dapat menarik minat pengunjung untuk membeli sebagai kenang-kenangan. Selain itu, produksi kaos ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan keterampilan dalam bidang desain dan produksi. Kami percaya bahwa dengan dukungan alat dan pelatihan yang tepat, kami dapat mengembangkan industri kreatif lokal yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian komunitas kami.
Kegiatan pelatihan ini dipimpin oleh Bapak Muhammad Ricza Irhamni, SE., MM., yang merupakan dosen di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dalam pelatihan tersebut, beliau menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan wujud komitmen dari perguruan tinggi untuk memberdayakan masyarakat serta mengoptimalkan potensi yang ada di daerah. Bapak Muhammad Ricza Irhamni menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal. “Kami berharap melalui inisiatif ini, masyarakat setempat dapat lebih proaktif dalam mengembangkan potensi wisata religi Syekh Maulana Mangun Sejati. Dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan wisata ini dapat menjadi salah satu destinasi religi yang menarik dan berkelanjutan,” tambah beliau. Beliau juga menjelaskan bahwa pengembangan wisata religi tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga akan memperkuat identitas budaya dan spiritual daerah tersebut. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai strategi pemasaran, manajemen pengunjung, serta cara menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga dan mengembangkan potensi wisata yang ada, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Bapak Muhammad Ricza Irhamni juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menciptakan pengalaman wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendidik dan berkelanjutan.