UNWAHAS – Peletakan batu pertama saat proses pembangunan gedung Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang, juga dibarengi dengan harapan dan doa. Harapan untuk bisa mencetak generasi kemajuan bangsa di bidang farmasi, sekaligus doa supaya bisa ikut berkontribusi dalam penanganan pandemi. Sebab menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, covid-19 tidak bisa hilang dalam sekejap. Pihaknya mengumpamakan virus covid-19 seperti TBC (Tuberkulosis).
“TBC sampai saat ini kan tetap ada. Tapi kita biasa saja. Asal tahu cara mencegah dan penanganannya. Pandemi ini juga sama. Kalau sudah banyak akan relatif kita tahan. Ya antara doa dan pasrah,” terangnya saat memberikan sambutan di peletakan batu pertama Fakultas Farmasi Unwahas, Minggu (9/1/2022).
Pihaknya pun mengalami turunnya angka penularan covid-19 yang terjadi pada bulan September 2021. Padahal saat itu, sebaran vaksinasi di Indonesia belum mencapai 80 persen. “Ketika covid-19 turun, sebenarnya kita itu belum memenuhi kriteria kekebalan kelompok dari vaksin. Saat itu sebaran vaksinnya masih 60 persen. Tapi ini jadi tantangan kita ke depan untuk bisa menyelesaikan pandemi. Saya harap gedung ini bisa jadi central farmasi di masa depan. Inilah kontribusi Unwahas dalam menyelesaikan masalah bangsa,” tuturnya.
Di lain pihak, Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim, Prof. Noor Achmad, menjelaskan Fakultas Farmasi Unwahas yang akan dibangun selama satu tahun ini berdiri di atas lahan seluas 11 ribu meter persegi. Tak hanya itu saja, Unwahas nantinya juga akan membangun gedung Fakultas Teknik dan gedung lain selama empat tahun ke depan. Anggaran yang disiapkan Yayasan Wahid Hasyim sendiri mencapai Rp 120 miliar.
“Termasuk pembangunan stadion untuk latihan atau pertandingan PSIS Semarang. Kami yakin stadion itu nantinya akan jadi yang terbesar di Kota Semarang,” paparnya.
Keinginan Unwahas untuk memiliki rumah sakit sendiri juga nantinya akan terwujud dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Sebab di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, belum ada fasilitas kesehatan yang cukup memadai.
“Insya Allah di depan Fakultas Kedokteran akan kami bangun rumah sakit. Paling tidak dalam kurun waktu lima tahun ke depan sudah selesai. Kami bangga hari ini bisa dihadiri para kiai dan Gubernur Jawa Tengah. Karena kalau sudah tidak jadi gubernur pasti susah,” tutupnya. (TRBJT – 09/01)