Puluhan mahasiswa Unwahas terpilih sebagai duta perguruan tinggi untuk menjalankan program kampus mengajar yang merupakan kebijakan Kemendikbudristek. Mereka akan bertugas membantu mengajar untuk siswa tingkat SD dan SMP mulai dari Agustus- Desember 2021.
Mahasiswa dalam menjalankan program didukung para dosen yang akan bertugas sebagai pembimbing lapangan (DPL). Sebanyak 20 kabupaten dan kota di Jateng sasaran program kampus mengajar bagi sivitas akademika. “Kami memandang program ini tidak sekadar bernilai keilmuan. Lebih dari itu sarat usaha menebar kebaikan dan ibadah. Negara turut memberikan penghargaan untuk dosen dan mahasiswa yang telah bersedia mendarmabaktikan ilmu, waktu, dan tenaganya,” tutur Rektor Unwahas, Prof Dr Mudzakir Ali pada acara pembekalan internal kampus mengajar angkatan 2 bagi dosen dan mahasiswa, Sabtu 31 Juli 2021.
Hadir Wakil Rektor 3 Dr Nur Cholid serta Wakil Rektor 2 Dr Khanifah. Selain itu mengundang dosen dan mahasiswa melalui video konferensi. Rektor mengingatkan mahasiswa yang akan terjun ke dalam program ini perlu menjaga perilaku. Sebab, mereka adalah duta kampus yang bertujuan membantu mencerdaskan generasi bangsa.
Kampus dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) ini sekaligus meyakini aktivitas menyebarkan keilmuan adalah perbuatan mulia. Manfaat program ini banyak. Misal berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan di Indonesia.
Menjadi mitra guru berinovasi untuk pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi.
Lalu mengasah keterampilan sosial seperti empati, komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, kreativitas serta inovasi. Selebihnya adalah melatih keterampilan yang berguna di masa depan, baik dalam kehidupan personal dan profesional.
Mereka yang diterjunkan telah dipilih melalui seleksi ketat. Syarat utama mahasiswa aktif minimal semester 5 dan memiliki IPK minimal 3 dari skala 4, harus terpenuhi. Hal mendasar yang bisa dilakukan mahasiswa nantinya membantu keterbatasan pembelajaran di era pandemi Covid-19.
Banyak siswa tidak memiliki gawai atau persoalan minimnya koneksi internet membuat pembelajaran jarak jauh terkendala. “Pembekalan di internal kampus penting. Sebab mahasiswa program ini juga berasal dari lintas jurusan. Butuh pemahaman akan kompetensi pedagogi, profesional, personal dan sosial,”kata dia.
Artikel ini pernah dimuat di : Suaramerdeka.com, 1 Agustus 2021 (DNY)