Universitas Wahid Hasyim baru-baru ini mengadakan pelatihan produksi penjernih air bersih mobile bagi warga RT 4 RW 5 kelurahan sampangan kecamatan gajahmungkur. Pelatihan ini berdasar pada temuan/keluhan sebagian masyarakat, bahwa pada kondisi tertentu air sumur diwilayah Sampangan dirasa kurang bagus. Hal ini ditandai dengan warna air sumur yang tidak jernih, berwarna kuning dan keruh. Akibatnya Ketika air ini dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, warna pakaian menjadi kuning dan terkesan kurang bersih. Bila air ini ditampung dalam suatu tempat, bak mandi atau ember dalam waktu yang lama air akan berubah semakin kuning dan keruh. Karena kondisi ini, warga tidak berani menggunakannya untuk air minum. Warna kuning mengindikasikan bahwa air mengandung Fe yang cukup tinggi. Hasil uji di laboratorium Teknik kimia, air tersebut mengandung Fe berkisar 0,115 – 0,122 mg/L.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, LP2M Universitas Wahid Hasyim melalui Dr. Rita Dwi Ratnani, ST. M.Eng beserta tim yang berannggotakan Agung Riyantomo, ST. Mkom, Kusdi, ST serta beberapa mahasiswa Teknik Kimia, Andi Prasetyo, Ifa Fitriani dan Dewi Qonita mendesain alat penjernih air skala rumah tangga. Alat ini didesain untuk bisa digunakan secara berpindah-pindah. Alat penjernih air ini disebut “Penjernih Air penjernih air Mobile”. Bahan yang digunakan untuk membuat filter air ini adalah pipa paralon 6 inci, pipa ¾ inci, 2 buah kran, elbow ¾ inci shock drat ¾ inci, dop 6 inci, cop ¾ inci, lem pVC, besi holo. Sedangkan bahan pemfilternya berupa arang aktif, batu zeolite serta kapas filter. Semua bahan dan alat mudah didapatkan disekitar warga.
Hasil penggunaan alat ini oleh warga, menurut informasi ibu RT setempat, alhamdulillah hasilnya jernih. Bahkan setelah ditampung selama 5 hari airnya tidak berwarna kuning dan lebih bersih dibandingkan dengan ketika tidak menggunakan alat penjernih air ini. Hasil uji laboratorium kandungan Fe nya setelah difilter menggunakan alat ini turun menjadi 0,092 – 0,097 mg/L.
Ketua RT 4 RW 5 kelurahan Sampangan Heri Herdiana Indra S, menyampaikan terimakasih atas kepedulian LP2M Universitas Wahid Hasyim, dengan memberikan pelatihan pembuatan alat penjernih air ini sekaligus menyerahkan alat tersebut sebagai hadiah Unwahas kepada warga sekitar kampus. Beliau mengatakan alat ini sangat bermanfaat bagi warga yang sumber airnya kurang baik, kuning dan cenderung keruh.
Secara terpisah ketua LP2M Dr. Martin Ali, S.IP., M.Si mengatakan bahwa pembuatan dan pelatihan alat penjernih air mobile ini merupakan salah satu wujud kepedulian civitas akademika Universitas Wahid Hasyim terhadap permasalahan warga RT 4 RW 5 kelurahan sampangan. (FT)