Mengawali tahun 2021, tepatnya pada hari Selasa, tanggal 26 Januari 2021 jurusan Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Wahid Hasyim Semarang, tahun 2021, mengadakan Webinar dengan tema Africa the Next Destination For Indonesia dengan narasumber utama Duta Besar Indonesia untuk Kenya dan beberapa negara Kawasan Afrika yaitu Uganda, Somalia, RD Kongo, UNEP, serta perwakilan UN-Habitat, H.E. Dr. Mohamad Hery Saripudin. Kantor kedubesnya berada di Nairobi ibukota Kenya. Webinar di selenggarakan melalui platform Zoom yang dipandu oleh moderator Dr. Ali Martin, M.Si Dosen HI dan direktur CASS Unwahas, ini diikuti sekitar 172 peserta yang terdiri dari Dosen, peneliti dan mahasiswa Hubungan Internasional dari wilayah kerja AIHII(Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia) wilayah Jawa Tengah, antara lain, HI Unwahas, HI Unsoed, HI UNISRI Solo, HI UNS.
Dalam sambutan sekaligus acara pembukaan, Rektor Unwahas, Prof. Dr. Mahmutarom, SH, MH memberikan arahan, agar acara ini dimanfaatkan oleh Dosen, peneliti dan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional dengan sebaik baiknya, untuk menambah wacana dan ilmu pengetahuan tentang negara negara di kawasan Afrika dengan cara pandang yang berbeda ketika melihat Afrika. Yang awalnya digambarkan sebagai negara atau kawasan yang selalu dilanda kelaparan dan kemiskinan, ternyata sekarang Afrika tumbuh menjadi kawasan dengan negara negara yang menyimpan banyak potensi yang bisa dijadikan landasan untuk memulai kerjasama yang saling menguntungjan antara Indonesia dan negara negara di kawasan Afrika. Rektor juga menambahkan agar webinar ini bisa sebagai jalan pembuka untuk kerjasama civitas akademika Unwahas dengan KBRI Nairobi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Seperti magang mahasiswa, pertukaran mahasiswa dan kegiatan lainnya.
Dalam paparan materi tentang adalah Africa:The Next Destination for Indonesia, H.E. Dr Mohamad Hery Saripudin menyampaikan bahwa mengatakan bagi Indonesia, keinginan untuk mencari pasar-pasar non traditional baru menjadi suatu hal yang mendorong untuk lebih aktif melihat Afrika sebagai peluang ekonomi Indonesia ke depannya. “Afrika sendiri menjadi suatu wilayah yang diibaratkan sebagai “gadis cantik” yang diperebutkan banyak negara, karena memang menjadi suatu wilayah sangat menjanjikan. Ini menjadi tantangan bersama, karena Afrika sekarang sudah berkembang maju. Sebelum COVID-19 beberapa negara di Afrika memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, sayangnya hubungan ekonomi Indonesia dan Afrika belum terlalu meyakinkaN. Meski begitu, Indonesia ada peluang untuk mengatasi tantangan tersebut, mengingat romantisme kedekatan sejarah yang terjalin dapat dijadikan peluang bagi kepentingan ekonomi Indonesia. Peluang tersebut dapat dilakukan atas dasar kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang menekankan agar delapan puluh persen perwakilan Indonesia di luar negeri diminta untuk melakukan diplomasi ekonomi. Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan IAID(Indonesia-Africa infrastructure dialogue) 2019, menyatakan bahwa “Indonesia siap dan sangat-sangat senang bekerja sama dengan saudara-saudara kami di Afrika. Saya ingin pastikan dan tekankan, Indonesia adalah teman yang terpercaya. Indonesia is your true partner, your trusted friend.”
Lebih lanjut Dubes RI, menyampaikan pada tatanan Government to Government nilai strategis Kawasan ini ditunjukan dengan banyaknya negara yang membuka perwakilan atau kedutaan besar. Dominasi China dan negara-negara Eropa yang secara tradisional merupakan mitra utama dikawasan mulai bergeser. Sejalan dengan semakin intensnya hubungan dan Kerjasama negara-negara Afrika dengan negara-negara lain termasuk Indonesia.
Fenomena ini juga di sampaikan oleh narasumber kedua sekaligus sebagai Kajur Hubungan Internasional Unwahas, Dr. Ismiyatun, M.Si, bahwa volume perdagangan Indonesia dengan negara-negara Kawasan mengalami peningkatan 1,8 kali lebih besar dari US$3,8 Miliar pada 2010 menjadi US$7 Miliar pada 2017. Produk-produk Indonesia seperti produk makanan dan minuman, obat-obatan herbal dengan mudah dapat ditemukan di negara-negara kawasan Afrika. Potensi sumber daya alam dan mineral juga dapat memberikan peluang bagi diplomasi Indonesia di bidang perdagangan, Investasi dan pariwisata.
Webinar ini berakhir dengan dua kali sesi tanya jawab melalui platform zoom yang kemudian diikuti dengan acara penutup oleh Dekan Fisip Unwahas, bapak Dr. Agus Riyanto, S.IP, M.Si, yang menyampaikan apresiasinya kepada Jurusan Hubungan Internasional Unwahas yang telah sukses menyelenggarakan acara ini dan semoga acara ini memberikan manfaat untuk proses pembelajaran dan praktik dalam studi Hubungan Internasional, khususnya pemahaman tentang Afrika dan diharapkan juga KBRI Nairobi bisa menjadi fasilitator untuk hubungan Kerjasama dengan jurusan HI Unwahas (penulis release Anna Yulia Hartati, S.IP,MA)