Unwahas – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Riset Akuntansi (FRA) ke-4 Tahun 2025 dan Seminar Internasional, sebuah event akbar tahunan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Acara yang dimulai pada Rabu (19/11) pagi ini menjadi forum bergengsi bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa di bidang akuntansi untuk mempresentasikan hasil riset terbaik mereka dan berdiskusi mengenai isu-isu terkini dalam skala global.
Rektor yang diwakili Wakil Rektor II Bidang Keuangan Dr. Khanifah menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh IAI. “Penunjukan FEB Unwahas sebagai host FRA IV dan Seminar Internasional 2025 merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam memajukan kualitas pendidikan dan riset akuntansi di Indonesia,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi Unwahas untuk menjadi universitas yang unggul dan berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan. “FRA IV ini bukan hanya sekadar ajang presentasi, melainkan juga wadah strategis untuk menjembatani temuan riset dengan kebutuhan praktis dunia usaha dan perumusan kebijakan” pungkasnya.
Kegiatan yang digelar secara Hybrid Online via Zoom and Offline di Aula Kedokteran Unwahas tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Diaz Faisal Malik Hendropriyono, B.Sc., M.P.A., M.B.A., M.A., Ph.D Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Md Mahmudul Alam, Phd (BRAC Business School), Prof. Dr. Chung-Hung Lee (Nation Dong Hwa University), serta Prof. Dr. Zarina (University of Malaya).
Hendri Santosa, SE., M.Si., Ak., CFrA., CRP., CGCAE., QRGP., CCIA., ASEAN CPA Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Tengah dalam sambutanya menyebut kegiatan ini sangat penting, karena bukan hanya ajang pertukaran ilmu dan informasi tetapi menjadi wujud komitmen kita bersama dalam mememajukan profesi akuntansi melalu riset yang berkualitas “riset dalam bidang akuntansi memiliki peranan yang sangat strategis dalam pengembangan ilmu dan praktek akuntansi. Melalui riset kita dapat mengeksploitasi fenomena baru mengidentifikasi permasalahan teraktual serta mengembangkan teknogi inovasi yang relevan dengan tantangan dunia bisnis dan pemerintahan hari ini, riset menjadi ajang penting dalam pembentukan standar akuntansi penguatan tata kelola dan peningkatan transparansi serta akuntanbilitas dibidang keuangan” ujarnya. Lebih jauh lagi Ia menjelaskan riset akuntansi mendorong terciptanya pengetahuan yang berbasis bukti yang dapat dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan secara stategis oleh pemangku kepentingan. “Dalam era digital dan disrupsi teknologi yang semakin cepat, riset akuntansi juga berperan sangat penting untuk antisipasi dan memanfatkan inovasi seperti kecerdasan buatan, blockchain serta big data analytical dalam praktek audit maupun dalam penyusunan laporan keuangan” pungkasnya.
Festival Riset Akuntansi (FRA) sendiri merupakan kegiatan akademik tahunan yang menjadi sarana strategis bagi akademisi, peneliti, praktisi, mahasiswa, serta pemangku kepentingan lainnya dalam bidang akuntansi untuk berinteraksi secara ilmiah. FRA bertujuan untuk memfasilitasi penyampaian hasil-hasil penelitian terbaru, mendiskusikan isu-isu aktual dalam pendidikan dan praktik akuntansi, serta memperkuat jejaring kolaborasi lintas institusi secara produktif dan berkelanjutan. (DNY)