SEMARANG – Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang, menyelenggarakan Sidang Terbuka dalam rangka Pengucapan Lafal Sumpah Apoteker Angkatan XIX pada Selasa, (29/3/2022).
Bertempat di Hotel Oak Tree Emerald Semarang, prosesi pengambilan sumpah diikuti oleh 88 orang calon apoteker. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Prosesi sidang dibuka oleh Rektor Universitas Wahid Hasyim, Mudzakkir Ali, selaku Ketua Dewan Sidang. Anggota Dewan Sidang terdiri dari Anggota Komite Farmasi Nasional (KFN) Bambang Triwara, Kaprodi PSPA Risha Fillah Fithria, Dekan Fakultas Farmasi Maulita Cut Nuria, dan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Lilik Yusuf Indrajaya.
Pengucapan lafal sumpah apoteker dipimpin oleh Anggota KFN Bambang Triwara, disaksikan rohaniawan Islam.
Selanjutnya apoteker baru menerima 4 jenis dokumen yaitu Surat Sumpah, Sertifikat Profesi, Sertifikat Kompetensi dan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA).
Pada kesempatan tersebut ditetapkan pula apoteker lulusan terbaik yaitu Ezza El Fiza dengan IPK 3,94. Acara dilanjutkan dengan serah terima apoteker baru lulusan Unwahas dari Kaprodi PSPA ke Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Suwardi dan wakil dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Maria Prabaningtyas.
Komite Farmasi Nasional Bambang Triwara, dalam sambutannya menyampaikan apoteker baru yang telah lulus dan memiliki sertifikat kompetensi wajib memiliki STRA sebagai salah satu syarat legalitas dalam berpraktek.
“Pengisian STRA kali ini berbeda dari periode sebelumnya. Melalui Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), pengisian STRA dilakukan secara elektronik untuk memperoleh e-STRA. Apoteker diharapkan siap berkontribusi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, sehingga profesi apoteker dipandang sebagai profesi yang sangat berperan dalam kemajuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia,” jelasnya.
Tak lupa juga Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Lilik Yusuf Indrajaya menyampaikan, Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) merupakan representasi dari kompetensi sejawat apoteker.
“Melalui acara ini menunjukkan bahwa lulusan apoteker kompeten dan siap untuk melanjutkan praktik kefarmasian di masyarakat,” tambah Lilik.
Di akhir acara, Rektor Universitas Wahid Hasyim Mudzakkir Ali, menyampaikan lulusan apoteker dari Unwahas mampu bersaing di dunia kerja.
“Meskipun sudah mendapatkan pengakuan kompetensi sebagai apoteker, namun lulusan apoteker Unwahas tidak boleh berpuas diri hanya sampai disini, tetaplah selalu belajar sepanjang hayat dan tidak melupakan kewajibannya untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT,” tegasnya. (TRJT)