Bagi kebanyakan orang, ketika mengolah pisang maupun singkong, kulitnya akan jadi limbah dan dibuang. Namun tidak dalam pandangan Linda Indiyarti Putri, dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang. Dosen muda ini menemukan konsep olahan yang menyulap kulit pisang dan kulit singkong menjadi sajian keripik renyah sebagai pendamping makan atau camilan.
Menurut Linda, awal pemikiran mengolah limbah kulit pisang dan kulit singkong adalah dari kegelisahannya saat menjumpai para pedagang gorengan yang membuang kulit pisang dan kulit singkong. Padahal menurutnya, kulit pisang dan kulit singkong memiliki nilai gizi dan dapat dikonsumsi. “Kelihatannya itu (kulit pisang dan kulit singkong-red) sampah, namun apa salahnya kita olah lagi karena mengandung gizi juga”, kata Linda.
Linda yang juga dibantu rekannya Ersila Devy Rinjadi, sesama dosen di Unwahas melakukan observasi dan ujicoba berulang – ulang untuk menemukan metode olahan dan bumbu yang pas untuk menghasilkan produksi yang maksimal. “Bahannya pilihan, tidak asal limbah, karena mau dikonsumsi”, tegas Linda.
Pemberdayaan Masyarakat
Pada awalnya Linda tidak percaya kalau hasil temuannya tersebut akan mendapat respons dari masyarakat. Ketika hasil temuannya tersebut disosialisasikan pada Ibu – Ibu Fatayat Dusun Salakan Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunung Pati Semarang mendapat respons yang postif. “Cara membuatnya mudah, mendapatkan bahannya murah, dan hasil keripiknya enak” tutur Puji selaku ketua Fatayat setempat.
Selain itu, hasil temuan tersebut juga mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia berupa bantuan dana untuk pengembangan penelitian dan tindak lanjut. “Model penelitian yang dilakukan saudari Linda ini perlu didukung, selain merupakan sebuah penelitian tetapi juga memberikan solusi pemanfaatan limbah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat” kata Muhammad Aziz Hakim, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenag RI.
Lebih lanjut Linda berharap hasil temuannya ini dapat diterima di masyarakat luas. “Ini adalah bentuk socioecopreneurship yaitu konsep kewirausahaan yang tidak hanya berorientasi terhadap profit saja melainkan juga perduli terhadap aspek sosial dan lingkungan” pungkas Linda.