Mabuk
kepayang merupakan ungkapan untuk seseorang yang sedang mabuk asmara. Namun
taukah anda bahwa sebutan mabuk kepayang berikatan erat dengan buah keluwak, kepayang
/ pangi. Hal ini disebabkan jika keluwak mentah tidak diolah dengan benar dapat
menyebabkan mabuk (teler) oleh kndungan sianida didalamnya yang tinggi. Akan
tetapi dengan pengolahan yang benar, efek berbahaya dari biji keluwak dapat
diminimalisir.

Keluwak
memiliki anti oksidan yang baik yang berpotensi sebagi agen anti kanker.  Hal inilah yang ditelti oleh mahasiswa
UNWAHAS  Eko hadi Dkk. Dalam program
hibah kemenrisetdikti PKM-PE Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian
Eksakta tahun 2017. Kelompok yang di ketuai Eko hadi prasetyo ini beranggotakan
Mudliatuz Zamaniyah, Fatimatuz Zahroh, dan Dicky Setyawan Di bimbing oleh Ibu
Devi Nisa Hidayati M. Sc,. Apt. Merupakan salah satu dari enam kelompok
mewakili UNWAHAS yang lolos pendanaan PKM tahun 2017 dengan judul. “ULTRABOY”
Afiliasi Metode Ultrasonik Concentrat
Daging Biji Keluwak  (Pangium  edule Reinw.) Sebagai Agen Sitotoksik Terhadap Kanker Serviks (HeLa Cell) Dan Kanker Payudara
(T47D Cell)

Penelitian
ini dilatar belakangi oleh tingginya pravalensi kanker serviks dan kanker
payudara di Indonesia yaitu 0,8% dan 0,5% sekitar 15 ribu khasus baru kanker
serviks tiap tahunya dan sekitar 1,38 juta kematian wanita akibat kanker
payudara membuat mahasiswa Farmasi ini berinovasi mencari Alternatif bahan alam
Indonesia Sebagai agen kanker dengan metode terbarukan.

Dengan adanya program penelitian yang didanai
kemenrisetdikti ini Harapanya dapat membangkitkan semangat kreativitas
rekan-rekan Mahasiswa  Kususnya mahasiswa
UNWAHAS agar dapat berlomba mengaplikasikan ide-ide kreativnya dalam acara
Bergengsi yang di adakan setiap tahunya ini. Untuk penelitian sendiri dapat
mengembangakan potensi alam Indonesia sebagai alternative agen anti kanker.