Pekan lalu, IPMAFA Pati menggelar acara National Call for Paper dan serminar nasional melalui Pusat Studi Fiqh Sosial Institut IPMAFA. Kegiatan digelar dalam rangkaian acara peringatan 1000 hari wafatnya KH. Sahal Mahfudz dengan mengangkat tema “Fiqh Sosial dan Masa Depan Fiqh Indonesia”. Kegiatan dimaksudkan untuk menggali dan merumuskan bangunan fiqh sosial dari aspek epistemologi, metodologi, dan aksiologi, sebagai counter discourse dari paham fundamentalisme, radikalisme dan ekstrimisme dalam bingkai nasionalisme.
Fitria Martanti, M.Pd, salah satu peneliti PKPI2 sekaligus Dosen FAI Universitas Wahid Hasyim Semarang berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut. Ia mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Fiqh Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat”. Dari sekian banyak makalah yang masuk, dipilih 7 makalah terbaik untuk dipresentasikan pada forum bergengsi tersebut. Peserta National Call for Paper terdiri dari berbagai kota seperti Jakarta, Jombang, Yogyakarta, Semarang, Jember, Pati dan sebagainya, termasuk representasi dari Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Setelah dilakukan proses penilaian, baik dari segi kualitas penulisan makalah maupun presentasi di hadapan tim reviewer, Ibu Fitria martanti, M.Pd akhirnya berhasil mencatatkan dirinya sebagai peneliti terbaik kedua pada event tersebut. Pencapaian ini sungguh luar biasa dan patut diapresiasi oleh semua pihak.
Saat diwawancari, ia menegaskan bahwa “Menulis merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh para dosen, dengan demikian, hasil karya berupa penelitian maupun pengabdian masyarakat, diharapkan dapat ditularkan kepada mahasiswa ketika proses perkuliahan”. Jelasnya.
Melalui prestasi yang diraih, tentu semakin mendorong para dosen untuk berkarya dan berkompetisi di event skala nasional. Upaya mentransformasikan keilmuan menuju kampus Intelektual yang berkarakter diharapkan bisa terwujud melalui prestasi yang membanggakan seperti ini. (Ma’as Shobirin)
